Apa itu NSE?
Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya, nmap merupakan port scanning yang sangat sederhana, namun sangat powerfull. Oleh sebab itu, penggunaan nmap sangat umum digunakan. Baik itu digunakan oleh pentester, hacker atau netwrok engineer untuk melakukan troubleshoot. Nmap, sebenarnya tidak hanya dapat digunakan untuk melakukan port scanning. Ada banyak fitur-fitur nmap yang menyebabkan nmap dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan seperti melakukan vulnerability scanning atau bahkan dapat digunakan untuk melakukan exploitasi. Fitur yang membuat nmap dapat melakukan hal-hal tersebut adalah nmap script engine atau yang biasa disingkat dengan NSE. NSE pada dasarnya adalah digital library dari script nmap yang akan menolong kita untuk menggali informasi lebih jauh mengenai target scanning. Script-script pada NSE ditulis dengan bahasa pemrograman Lua dan ada sekitar 600 script yang siap pakai pada NSE. Selain itu, kita juga dapat membuat script NSE sendiri sesuai dengan kebutuhan kita. Dengan begitu, penggunaan nmap makin flexibel dan powerfull dengan adanya NSE ini. Bisa dibayangkan, kita bisa membuat scan engine sendiri dengan menggunakan nmap sebagai mesin scanningnya. Untuk dapat melihat script-script NSE pada nmap kamu dapat membuka directory /usr/share/nmap/scripts
Selain 4 jenis script NSE yang sudah disebutkan di atas, script NSE juga dapat dibedakan berdasarkan beberapa kategori. Pembagain kategori ini berdasarkan fungsi-fungsi dari scriptnya. Berikut ini adalah kategori dari script NSE.
1. Auth. Script kategori ini adalah semua script yang terkait dengan proses authentikasi dan beberapa terkait dengan bypass proses authentikasi. Jenis-jenis dari script NSE untuk kategori auth dapat dilihat disini
2. Broadcast. Script pada kategori ini digunakan untuk mengidentifikasi host yang belum teridentifikasi pada jaringan lokal. Contoh script ini adalah broadcast-ataoe-discover, broadcast-avahi-dos atau broadcast-dns-service-discovery. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat disini
3. Brute. Script kategori ini terkait dengan script untuk melakukan proses bruteforce untuk menebak credential autentikasi. nmap mengandung banyak bruteforce dari berbagai protokol, seperti http-brute, oracle-brute, snmp-brute. Untuk lengkapnya dapat dilihat disini
4. Default (-sC). Script ketegori ini terkait dengan script-script yang umum digunakan untuk melakukan port scanning. untuk dapat menggunakan kategori ini dapat menggunakan opsi -sC pada nmap atau menggunakan --script default. Hasilnya akan sama. Untuk script-script apa saja yang terkait dengan kategori default dapat dilihat disini
5. DOS. Script kategori ini digunakan untuk melakukan testing availability dari sistem dengan cara melakukan serangan denial of service (dos). contoh dari script NSE terkait dos adalah http-slowloris, ipv6-ra-flood atau smb-flood. untuk lengkapnya dapat dilihat disini
6. Exploit. Script kategori ini adalah script yang ditujukan untuk melakukan exploitasi vulnerability yang ada pada suatu sistem. Contoh scriptnya adalah http-shellschock, http-barracuda-dir-traversal atau http-dombased-xss. Untuk lengkapnya dapat dilihat disini.
7. Safe. Script pada kategori ini didesain agar tidak menyebabkan kerusakan pada target yang discan dan tidak menggunakan banyak bandwith atau resource untuk dalam melakukan scanning atau exploitasi suatu vulnerability sehingga penggunaanya aman/safe. contoh dari script adalah acarsd-info, address-info atau ajp-headers. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat disini
8. Intrusive. Kebalikan dari kategori safe, script kategori ini tidak di desain dengan aman. Penggunaannya dapat menyebabkan crash pada sistem serta menggunakan resource yang sangat signficant. Contoh script ini adalah afp-brute, backorifice-brute atau cics-enum. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat disini
9. Malware. Script kategori ini digunakan untuk melakukan pengecekan apakah pada target terdapat malware atau backdoor. Contoh dari script ini adalah auth-spoof, dns-zeustracker atau ftp-proftpd-backdoor. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat disini
10. Fuzzer. Scropt pada kategori ini mengirimkan value atau nilai yang tidak terduga atau acak di setiap paket yang dikirimkan ke sistem target. Teknik ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerentanan target yang tidak terduga atau tidak diketahui. Contoh dari script ini adalah dns-fuzz, http-form-fuzzer dan http-phpself-xss.
11. Version. Script pada kategori ini digunakan untuk mendeteksi tipe atau versi dari aplikasi atau software yang ada pada target scan. contoh script ini adalah allseeingeye-info, amqp-info atau cccam-version. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat disini
12. Vuln. Script pada kategori ini digunakan untuk melakukan pengecekan spesifik vulnerability pada target dan hanya memberikan hasil jika pada target jika terdapat vulnerability yang diuji. Contoh script pada kategori ini adalah distcc-cve2004-2687, ftp-libopie atau ftp-vsftpd-backdoor. Untuk lebih lengkapnya dapati dilihat disini
Bagaimana cara menggunakan script NSE?
Setelah mengetahui apa itu NSE dan jenis-jenis dari script, sekarang yang menjadi pertanyaan bagaimana cara menggunakannya? Seperti yang sudah disebutkan di atas, terdapat 600 script NSE. Kita akan bingung pastinya untuk memilih script mana yang akan kita gunakan. Untuk itu pada opsi nmap terdapat opsi "-sC". Fungsi dari opsi ini adalah agar ketika melakukan scanning, nmap akan menggunakan popular script NSE. Berikut ini contoh penggunaan opsi -sC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar